Monday, February 9, 2009

Ternyata Departemen Perxxxxxxxxan PENIPU

Inilah sebuah episode yang kelam di dalam hidup seorang byu. Bermula dari sebuah rasa ketamakan yang dimiliki manusia biasa seperti byu, byu tidak bersyukur terhadap sebuah anugerah yang telah diberikan Allah SWT. Anugerah itu adalah sebuah pekerjaan yang selama ini byu harapkan.

Alhamdulillah, pekerjaan itu byu dapatkan pas 3 bulan setelah byu wisuda dari kampuz hijau. Byu berkerja pada sebuah perusahan bus yang bernama P.O Bhineka Sangkuriang yang ditempat itu byu menjadi seorang staff IT. Setelah satu minggu byu bekerja ditempat itu byu mendapatkan kabar dari temen byu yang kebetulan juga bekerja di departemen tersebut dan dia udah menjadi tenaga outsourching selama 3 bulan. Dia mengajak byu untuk kerja di departemen tersebut sebagai staff IT juga yang nantinya akan membantu dia membuat website departemen tersebut. Hati byu mulai bingung ama ajakan temen byu itu, dia berkata kalo gaji yang dijanjikan sebesar 2 juta dan itu 2 X lipat dari gaji byu sekarang. Byu bener2 bingung, byu berfikir kalo byu kerja disitu pasti akan cerah masa depannya karena walaupun awalnya bekerja sebagai tenaga kontrak disitu maka 2 tahunan akan menjadi PNS dan hal itu sangat-sangat menjanjikan. Sedangkan bagaimana pekerjaan byu sekarang? Saat itu byu bener-bener harus memilih pilihan yang sangat sulit. Byu mencoba sharing ama keluarga, temen, n pacar. Akhirnya byu putusin untuk hadir dulu untuk wawancara dengan pimpinan di departemen tersebut. Byu pergi ke jakarta dan izin satu hari untuk tidak masuk kerja. Byu tiba di jakarta dan menuju kantor departemen tersebut dan terletak didaerah jakarta selatan deket ama kantor trans TV dan Indonesia Power. Byu wawancara dengan Ibu “M” dan dalam wawancara tersebut byu dijanjikan akan digaji sebesar 2 juta, dan tidak ada kata range dan itu bersih byu dapet 2 juta. Selama perjalanan pulang byu udah menemukan sebuah titik cerah, byu fikir dengan bekerja di departemen ini pasti masa depan byu akan cerah apalagi gaji yang ditawarkan 2 juta. Akhirnya, sehari kemudian byu pamitan ke kantor byu bekerja saat itu. Byu mendapat izin untuk keluar dan manager byu sangat mendukung keputusan byu. Akhirnya tanggal 17 januari 2009 byu pergi ke jakarta ama temen byu. Byu akhirnya masuk kerja di departemen tersebut tanggal 19 januari 2009. Hari pertama byu kerja begitu mengesankan karena suasana kerja disitu lebih enak dari kantor byu tersebut. Kemudian keesokan harinya byu diperkenalkan ama bapak “A” yang waktu itu emank mengajak pada bagian IT untuk rapat mengenai agenda kerja pada tahun ini, dan disitu bapak “A” emank menekankan kekeluargaan dalam bekerja dan kita semua sama-sama belajar. Setelah rapat tersebut kita semua yang ada di bagian IT, diperkenalkan ama bagian-bagian yang terkait ama IT. Sungguh byu merasa sangat diterima di departemen ini, pada hari ketiga peristiwa tersebut terjadi. Pagi hari itu jakarta hujan sejak pagi mungkin menandai hari yang kelam buat byu. Seperti biasa byu berangkat dari kosan jalan kaki ama temen byu. Jam 09.00 pagi kita mengadakan rapat lagi byu anggap pertama wajar. Tapi di awal pembicaran bapak “A” udah mengungkapkan masalah gaji, ternyata emank itu pokok pembicaraan ini. Bapak “A” mengatakan kalau gaji byu akan diturunkan menjadi 1 juta itu berdasarkan CV byu yang emank Fresh Graduate dan bapak itu berkata kalau dia takut ama pihak audit mengenai gaji ini karena dengan gaji 2 juta hanya untuk seorang yang fresh graduate, dan gaji 2 juta seharusnya untuk seseorang yang telah dikatakan tenaga ahli. Jujur byu kaget ama alasan bapak itu karena diwawancara tidak ada kata kalo mereka akan merekrut tenaga ahli tapi kenapa kami yang dipilih yang hanya seorang yang fresh graduate…… bapak itu juga berkata kalo 3 bulan kemudian gaji kami akan naik 1,5 juta. Byu berfikir apakah cukup dengan uang 1 juta untuk hidup dijakarta. Semalam sepulang kantor byu berfikir keras dan benar-benar telah merasa tertipu ama departemen ini karena gaji 2 juta telah dijanjikan ama departemen ini, tapi kenapa sekarang jadi 1 juta??? Kalo gaji 1 juta untuk hidup di bandung pasti bisa, tapi kalo di jakarta tidak akan. Setelah semalaman byu berifikir, byu akhirnya pergi ke kantor untuk berbicara ama bapak “A” mengenai gaji tersebut. Sesampainya di kantor tanpa fikir panjang byu menemui bapak “A”, dalam pembicaraan tersebut byu akhirnya memutuskan untuk gaji byu sebesar 1,5 juta dan apabila tidak terpenuhi maka byu akan keluar. Akhirnya bapak “A” rapat ama pimpinan dan mereka tetap pada gaji 1juta dan akhirnya keputusan pun terjadi byu keluar dari depatemen tersebut, tapi ada rasa baik departemen tersebut mereka memberi gaji selama 4 hari byu bekerja dan uang kost plus makan 3 hari. Tapi inti dari tulisan ini adalah ternyata emank jakarta penuh dengan orang-orang penipu, departemen saja telah menipu bagaimana dengan perusahaan swasta. Byu memberi saran buat temen-temen semua untuk selalu hati-hati dalam memilih pekerjaan dan ingat hitam di atas putih itu sangat penting (KONTRAK) dan selalu bersyukur ama pemberian Allah SWT dan jangan tamak jadi seorang manusia seperti byu ini.